Selasa, 26 Januari 2016

Perempuan dan Akselerasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)



Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pada hakikatnya hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional. Keberhasilan pencapaian pembangunan nasional, tidak hanya diukur dari ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari sumber daya manusianya.

Perempuan sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan memiliki peran penting untuk membangun bangsa dan negaranya karena perempuan adalah motor penggerak dari pembangunan itu sendiri. Tidak bisa kita pungkiri bahwa perempuan adalah motor penggerak dari pembangunan, hal ini dapat kita lihat dari peranan perempuan sebagai apa dia didalam pembangunan. Peranan perempuan dalam pembangunan lainnya ialah bagaimana perempuan itu dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan, mewujudkan keluarga sejahtera, dan lain-lain dalam pembangunan.


Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK merupakan sebuah gerakan representatif perempuan yang telah diakui keberadaannya dan mempunyai payung hukum yaitu Kepmendagri No. 53 tahun 2000. Disisi lain gerakan PKK merupakan Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah, yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju, dan mandiri. Program pokok PKK adalah program dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk terwujudnya kesejahteraan keluarga. Tim Penggerak PKK adalah Mitra Kerja Pemerintah dan Organisasi Kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing – masing jenjang demi terlaksananya program PKK. Tim Penggerak PKK juga merupakan warga masyarakat, baik laki – laki maupun perempuan, perorangan, bersifat sukarela, tidak mewakili organisasi, golongan, parpol,lembaga, atau instansi, dan berfungsi sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali gerakan PKK. Gerakan PKK bertujuan untuk memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan lahir bathin menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Keterkaitan perempuan dengan PKK ialah mengenai masalah bagaimana perempuan itu dapat aktif untuk mencapai kesejahteraan keluarga melalui keterlibatannya di PKK sehingga eksistensi PKK diakui oleh semua pihak. Hasil kesejahteraan keluarga itu nantinya dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas hidup keluarga, dan adanya peningkatan ekonomi dari keluarga itu sendiri. Untuk meningkatkan partisipasi perempuan didalam PKK maka diperlukan akselerasi PKK melalui Reformasi PKK sehingga dapat mengoptimalkan kesejahteraan keluarga di wilayah kerja PKK.

Apabila partisipasi perempuan meningkat dikarenakan akselerasi PKK maka niscaya perempuan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga kualitas manusia pembangunan di Indonesia dapat meningkat dan juga mampu mewujudkan Indonesia hebat secara berkelanjutan.

Peranan Perempuan PKK dalam mencapai kesejahteraan keluarga di berbagai bidang

A. Bidang Kesehatan
Tujuan ke-4 dari MDG’s tahun 2015, yakni meningkatkan kesehatan bayi dengan target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 2/3 resiko jumlah kematian bayi. Selanjutnya tujuan ke-5 dari MDG’s tahun 2015, yakni meningkatkan kesehatan ibu dengan target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu.

Di Indonesia data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2007, AKI di Indonesia adalah 228/100.000 KH, dan AKB 34/1.000 KH. Sedangkan menurut data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2012 sampai sekarang, AKI di Indonesia adalah 359/100.000 KH, dan AKB 32/1.000 KH. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa AKI masih sangat tinggi sedangkan AKB menurun selama 7 tahun terakhir. Sementara target Mdg’s 2015 yang harus dicapai Indonesia ialah AKI sebesar 102/100.000 KH dan AKB sebesar 24/1000 KH. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa AKI dan AKB masih sangat tinggi dikarenakan Indonesia gagal mencapai target MDG’s 2015.

Berdasarkan uraian diatas maka peranan perempuan PKK dalam meningkatkan derajat kesehatan sangat dibutuhkan. Dalam hal ini peranan perempuan PKK sebagai TP-PKK ialah (1) mengkampanyekan ASI eksklusif kepada para ibu disekitar wilayah kerja PKK, (2) Menggalakkan Posyandu dan mengembangkan Posyandu yang sudah mandiri menjadi Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga), (3) ibu PKK dapat menjadi kader Posyandu, (4) menekan laju pertumbuhan penduduk dengan kampanye KB dan menjadi akseptor KB.

B. Bidang Ekonomi
Tujuan 1 MDG’s 2015 Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Ekstrem dengan target Menyediakan seutuhnya pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda .

Berdasarkan uraian diatas maka peranan perempuan PKK sebagai TP-PKK ialah (1) mengembangkan koperasi umum dan koperasi khusus (Koperasi Wanita) dengan tujuan membantu permodalan bagi masyarakat di wilayah kerja PKK, (2) mengadakan diklat untuk dirinya sendiri tentang wirausaha/koperasi dan keterampilan lainnya, (3) memberikan pelatihan dan keterampilan bagi ibu-ibu di cakupan wilayah kerja PKK (menjahit, memasak, berwirausaha/berkoperasi, membuat pembukuan sederhana dalam usaha, dan lain-lain).

C. Bidang Lingkungan Hidup
Tujuan ke 7 MDG’s 2015 ialah memastikan kelestarian lingkungan. Salah satu Target MDG’s ke 7 ialah memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program negara serta mengakhiri kerusakan sumberdaya alam sekaligus Mengurangi laju hilangnya keragaman hayati, dan harus mampu mencapai pengurangan yang signifikan secara berkelanjutan untuk masalah keragaman hayati.

Berdasarkan uraian diatas maka peranan perempuan PKK sebagai TP-PKK ialah meningkatkan kesadaran untuk hidup lebih bersih dan sehat serta melestarikan fungsi lingkungan hidup. Adapun yang harus dilakukan perempuan PKK sebagai TP-PKK dalam kelestarian lingkungan ialah sebagai berikut yaitu: 

1. Penyuluhan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) Penyuluhan PHBS dilaksanakan oleh perempuan PKK sebagai TP-PKK di tingkat Desa. Penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan secara terus menerus agar setiap rumah tangga turut menjaga lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

2. Sosialisasi Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) Dalam Pelaksanaan, perempuan pkk sebagai TP-PKK bekerja sama dengan Puskesmas agar wilayah kerja PKK terhindar dari endemic penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).

3. Sosialisasi Antisipasi Dampak Pemanasan Global ( Global Warming ) Peningkatan konsentrasi efek rumah kaca, menyebabkan akumulasi panas di atmosfir mempengaruhi system iklim global. Hal ini berakibat naiknya suhu rata – rata bumi yang dikenal dengan pemanasan global. Untuk itu perempuan PKK sebagai TP-PKK mewajibkan keluarga melalui warga PKK Dusun, RW, RT dan Dasa Wisma agar memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman produktif dan tanaman bermanfaat.

4. Penyuluhan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga ( sampah )
Dalam hal ini dapat dilakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian melalui pelatihan Komposting Kader PKK di cakupan wilayah kerja pkk.

Akselerasi PKK

KBBI (2009) menyatakan bahwa “akselerasi adalah proses mempercepat dan menciptakan laju perubahan cepat”. Dalam organisasi diperlukan akselerasi dikarenakan untuk mempercepat kemajuan organisasi. Untuk mewujudkan akselerasi tersebut diperlukan reformasi organisasi didalam organisasi tersebut. Sedarmayanti (2010) berpendapat bahwa “Reformasi Organisasi adalah upaya mengubah atau membuat sesuatu menjadi ‘lebih baik’ dari sesuatu yang sudah ada didalam organisasi, dengan cara melakukan kelembagaan yang baik, memantapkan kualitas sdm melalui pemberdayaan sdm, penerapan manajemen yang baik, bebas kkn, meningkatkan kualitas program, dan meningkatkan mutu pelayanan untuk umum secara berkelanjutan”. Oleh karena itu menurut saya sebagai penulis, dalam rangka mengakselerasi PKK perlu dilakukan reformasi PKK sehingga perempuan makin maju dan semangat dalam meningkatkan partisipasinya didalam PKK. Adapun Reformasi PKK yaitu:

1) Mewujudkan Kesetaraan Gender di PKK Dalam mewujudkan kesetaraan gender di PKK maka organisasi PKK perlu melibatkan laki-laki didalam kepengurusan PKK, dan dalam setiap kegiatan PKK wajib melibatkan semua kader PKK baik itu kader yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki, tujuannya ialah untuk menciptakan keseimbangan dalam pelaksanaan kegiatan PKK. Kesetaran gender dalam PKK dapat mewujudkan nilai-nilai gotong royong bagi setiap kader PKK sehingga dapat mengoptimalkan kesejahteraan keluarga. 

2) Menerapkan Managemen yang baik di PKK Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula (Terry,1966). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: (a) usaha kerjasama, (b) oleh dua orang atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.

3) Merevitalisasi PKK Adapun program PKK yakni: (1) penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2) gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5) perumahan dan tata laksana rumah tangga, (6) pendidikan dan ketrampilan, (7) kesehatan, (8) mengembangkan kehidupan berkoperasi, (9) kelestarian lingkungan hidup, serta (10) perencanaan yang sehat merupakan kekuatan yang strategis. Merevitalisasi PKK ialah tidaklah harus memperbanyak program PKK akan tetapi cara efektif ialah bagaimana upaya kader PKK untuk menjadikan program-program PKK menjadi suatu kegiatan yang inovatif, berkualitas dan berdaya guna. Disisi lain, untuk merevitalisasi PKK ialah musti adanya good will pemerintah dalam meningkatkan anggaran PKK untuk mempermudah kegiatan TP-PKK, bahkan bila perlu kader PKK diberi gaji. Selanjutnya untuk merevitalisasi PKK ialah adanya good will pemerintah dalam menyediakan perpustakaan di kantor PKK, sekaligus juga PKK harus bermitra dengan pihak swasta untuk mempermudah PKK dalam kegiatannya.

Sumber:

http://www.kompasiana.com/simonmanalu/perempuan-dan-akselerasi-pemberdayaan-kesejahteraan-keluarga-pkk_54fd21c0a333112a3750f95e

Tidak ada komentar:

Posting Komentar